Sabtu, 24 April 2010

HPLC

FASE GERAK
Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) atau biasa disebut HPLC (High Performance Liquid Chromatografi) yang dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an.
Kegunaan umum KCKT adalah antara lain untuk pemisahan sejumlah senyawa organik, anorganik, maupun senyawa biologis, analisis ketidakmurnian, analisis senyawa yang tidak mudah menguap.
Pendahuluan
Kromatografi merupakan teknik yang mana solut atau zat terlarut terpisah oleh perbedaan kecepatan elusi, dikarenakan solut-solut ini melewati suatu kolom kromatografi. Pemisahan solut-solut ini diatur oleh distribusi solut dalam fase gerak dan fase diam.
Setelah kita memahami konsep-konsep dasar kromatografi cair kinerja tinggi, maka kita perlu memahami lebih lanjut tentang instrumentasi KCKT, yang meliputi fase gerak, pompa, pemasukan cuplikan, kolom dan detektor. Tapi dalam kesempatam ini kita hanya akan membahas tentang fase gerak pada KCKT.

Fase Gerak ,Fase Mobil,Eluen ,Pelarut, Tandon Pelarut

Wadah fase gerak pada KCKT harus memiliki sifat :
Wadah fase gerak harus bersih dan lembam (inert).
Wadah pelarut kosong ataupun labu laboratorium dapat dikosongkan dapat digunakan sebagai wadah fase gerak.
Wadah ini biasanya dapat menampung fase gerak antara 1 sampai 2 liter pelarut.

Fase gerak
fase gerak pada KCKT adalah berupa zat cairan dan disebut juga eluent atau pelarut atau fase mobil.Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang dapat bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi

Fungsi
Fase gerak selain Untuk membawa komponen-komponen campuran menuju detektor ternyata Dapat berinteraksi dengan solut-solut, oleh karena itu fase gerak merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan proses pemisahan.

Jenis-jenis fase gerak
1. Berdasarkan jenis kromatografinya dibedakan atas :
a. fase gerak bersifat interaktif
b. fase gerak bersifat non interaktif
2. Berdasarkan fasenya dibedakan atas :
a. fase gerak bersifat lebih polar dari fase diam
b.fase gerak bersifat kurang polar dari fase diam

Persyaratan fase gerak
1. Harus bertindak sebagai pelarut yang baik untuk cuplikan.
2. Harus murni sekali.
3. Harus jernih sekali.
4. Harus mudah diperoleh, murah tidak mudah terbakar dan tidak beracun.
5. Tidak kental
6. Sesuai dengan detektor

Hal-hal yang perlu diperhatikan
Fase gerak sebelum digunakan harus dilakukan degassing
Pada saat membuat pelarut untuk fase gerak dianjurkan untuk menggunakan pelarut, buffer, atau reagen dengan tingkat kemurnian tinggi.
pelarut sebaiknya memiliki HPLC grade
Penggunaan fase gerak harus memperhatikan sifat fase diam yang digunakan berdasarkan pengelompokan KCKT

Elusi
Elusi dapat dilakukan dengan cara :
Cara isokratik yaitu komposisi fase gerak tetap selama proses elusi, dan
Cara bergradien yaitu komposisi fase gerak berubah-ubah selama proses elusi.

Rujukan fase gerak pada KCKT
Pada tabel 7.1 hal 86 pada buku “Kimia Pemisahan”.
Pada tabel 2 hal 45 pada buku “Analisis Farmasi Metode Modern”
Pada tabel 3.5 hal 67 pada buku “Dasar Kromatografi cair”
Pada tabel 4.3 hal 118 pada buku “Kromatografi Untuk Analisis Obat”
pada tabel 15.1 dan tabel 15.9 hal 407 pada buku “Kimia Farmasi Analisis”

Saran
Seperti kata Prof Habibie

“ Yakin dan Percaya itu baik TAPI Cek itu LEBIH BAIK”


Daftar Pustaka
Gholib Ibnu Gandjar., 2007., Kimia Analisis Farmasi., Pustaka Pelajar., Yogyakarta.
Hendayana Sumar, Ph.D., 2006., Kimia Pemisahan., Rosda., Bandung.
B Purwa., 1991., Analisis Farmasi Metode Modern., Aitlangga University Pres., Surabaya.
Rohman Abdul., 2009., Kromatografi untuk Analisis Obat., Graha Ilmu., Yogyakarta.
Stevenson Robert., 1991., Dasar Kromatografi Cair., ITB., Bandung.

bersambung.....................................................................................................................................................................................................................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar